SD Plus 2 Al-Muhajirin - Rangkaian jadwal Asesmen Nasional Berbasis Komputer meliputi simulasi, Gladi bersih, dan pelaksanaan ANBK Utama, Tiap tahap dipastikan setelah melakukan sinkronisasi data.
Gladi bersih ANBK adalah Uji Coba Pra Pelaksanaan ANBK UTAMA yang sebenarnya di sekolah baik pelaksana mandiri maupun menumpang.
Kegiatan ini digelar untuk memastikan risiko kendala atau kekurangan dalam pelaksanaan ANBK dapat diidentifikasi dan diperbaiki. Dengan demikian, pelaksana gladi bersih dapat melengkapi persiapan untuk pelaksanaan ANBK.
Pelaksana Asesmen Nasional tingkat satuan pendidikan bertugas mengikuti gladi bersih AN. seperti sekolah SD Plus 2 Al-Muhajirin juga mengikuti pelaksanaan gladi bersih dan seluruh peserta didik yang terpilih sebagai sampel di gladi bersih sesuai jadwal yang ditetapkan. Adapun Jadwal kegiatan Gladi SD Plus 2 Yaitu tanggal 11-12 Oktober 2023.
Untuk hari ke 1 mulai dari jam 07.30 -12.30 WIB Siswa mengikuti gladi bersih Soal Literasi dan Survey Lingkungan dan Untuk hari ke 2 hari kamis, 12 Oktober 2023 mulai pukul 07.30 - 12.50 Siswa akan mengikuti gladi bersih Soal Numerasi
Jadwal gladi bersih ANBK ditetapkan tim teknis ANBK pada pelaksana tingkat pusat. Sekolah atau satuan pendidikan yang melaksanakan Asesmen Nasional 2023 mencakup semua satuan pendidikan di wilayah yang boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas berdasarkan penetapan pemerintah, pada jadwal gladi bersih dan pelaksanaan AN sesuai dengan jadwal pelaksanaan ANBK.
Dihari Pertama, Kepala Sekolah (Hj. Lia Yulindaria, S.P .,M.Pd) memberikan Motivasi Kepada peserta ANBK T.P 2023/2024 dengan mengerjakan yang sungguh-sungguh dan mengoreksi kembali jawaban apakah sudah benar-benar betul dalam mengerjakannya.
"Siswa diharapkan untuk semuanya dalam mengerjakan harus bersunggu-sungguh tidak boleh menjawab asal menjawab dan harus dikoreksi kembali jawabanya karena nilai yang dihasilkan nya nanti sangat berpengaruh untuk sekolah" Selain itu, Kelapa sekolah juga mengingatkan untuk tertib dan disiplin selama mengikuti gladi bersih ini, karena kegiatan ini untuk melatih kesiapan dalam melaksanakan ANBK yang akan dilaksanakan bulan Oktober
Kami meminta do'a dari bapak/ibu guru,staff dan temen-temen se-SD Plus 2 Al-Muhajirin agar pelaksanaan Gladi bersih hari pertama dan ke 2 berjalan lancar begitupula saat nanti pelaksanaan ANBK Utama mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai harapan sekolah.
Di era digital saat ini perkembangan teknologi tidak bisa kita hindari, teknologi digital bahkan sudah merambah seluruh aspek kehidupan yaitu termasuk pendidikan.
Arus informasi yang deras di era digital saat ini memang tidak bisa kita hindari dikarenakan dalam mengontrolnya tidaklah mudah. Nah, dengan adanya percepatan informasi saat ini seharusnya bisa lebih mempermudah Pendidikan di Indonesia.
Tetapi yang terjadi tidaklah seperti demikian, derasnya arus informasi ternyata tidak selalu berpengaruh positif. Tentunya semua hal pasti ada efek positif dan juga efek negatifnya yaitu termasuk dengan teknologi informasi yang sudah sangat maju di era digital saat ini.
Di balik kemajuan teknologi informasi saat ini ternyata ada berbagai efek negatif atau seberapa besarnya pengaruh era digital yang ditimbulkan pada dunia pendidikan, yaitu seperti di bawah ini:
Membuat Siswa Menjadi Tidak Fokus
Karena sekian banyaknya informasi yang menarik bagi siswa di internet tentunya hal ini sering membuat siswa terkadang tidak fokus lagi dalam belajar di kelas. Meski pun sedang belajar di kelas, kebanyakan pikiran siswa ternyata berselancar di dunia maya atau media sosial yang dimilikinya.
2. Siswa Menjadi Lebih Suka Terhadap Game Online
Di era digital saat ini pastinya kita sudah ketahui berbagai macam game online telah bersebaran di dunia maya, tentunya dengan maraknya game online akan sangat berpengaruh terhadap siswa dalam belajar, apalagi bagi siswa yang memang memiliki hobi bermain game. Siswa-siswa ini tentunya akan lebih suka bermain game online dibandingkan harus mengikuti pembelajaran di kelas bersama guru mata pelajarannya.
3. Bisa Menurunkan Kemauan Siswa Dalam Belajar
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya di atas, banyaknya informasi yang sangat menarik atau seperti game online tentunya membuat siswa menjadi malas belajar. Mereka tentunya akan lebih suka menjelajahi dunia mayanya yaitu dengan berbagai informasi menarik yang telah disajikan kepada pengguna.
4. Mudahnya Pengaruh Pergaulan Bebas Dari Luar Seperti yang diketahui, teknologi informasi sudah membuat mudahnya pengaruh dari luar negeri masuk dan juga dengan sangat bebas dan sangat sulit dibendung. Hal inilah yang menyebabkan datangnya pengaruh pergaulan bebas di kalangan siswa saat ini, sebabnya yaitu karena mencontoh apa yang mereka lihat di luar melalui media informasi yang mereka salah gunakan.
5. Pornografi Di Kalangan Siswa
Selain itu juga maraknya penyebaran pornografi di kalangan siswa yang tentunya akan merusak moral generasi remaja saat ini. Bagi jiwa yang masih muda dan suka penasaran melihat hal yang berbau pornografi justru akan membuat siswa tersebut ingin mencoba penasaran. Nah, hal inilah yang kemudian akan membuat siswa tersebut mengalami kerusakan moral.
Tak bisa kita pungkiri, perkembangan teknologi dan informasi saat ini semakin pesat. Ini tentunya berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan dewasa ini pun telah banyak menghasilkan perubahan.
Dalam dunia pendidikan sudah dirasakan bahwa adanya perubahan pada pembelajaran. Era digital menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi dunia pendidikan.
Teknologi dalam dunia pendidikan adalah suatu sistem yang dimanfaatkan untuk menunjang pembelajaran sehingga tercapai hasil yang diinginkan. Teknologi memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam bidang pendidikan.
Contoh pengaruh digitalisasi dalam dunia pendidikan kini sudah dirasakan yaitu adanya program pendidikan jarak jauh atau biasa kita sebut sebagai kelas online. Oleh sebab itu salah satunya yang di lakukan di sekolah SD Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta saat ini adalah melalui pembelajaran Flip Classroom.
Dampak positif dari perkembangan teknologi terhadap dunia pendidikan, antara lain memudahkan dalam mencari informasi yang sedang dibutuhkan. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendaya gunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Senin Pagi, salah satu wujud implementasi penguatan nilai nilai pendidikan karakter yang di terapkan SDS Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta dapat dilihat pada kegiatan rutin dimana salah satunya adalah pelaksanaan Upacara Bendera.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan sudah seharusnya menanamkan pentingnya nilai pendidikan karakter yang terbagi ke dalam 5 pilar yaitu :
Religius
Nasionalisme
Kemandirian
Gotong royong dan
Integritas.
SDS Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta salah satu sekolah yang selalu menekankan terhadap pendidikan dalam pembentukan karakter pada pribadi peserta didik, senantiasa terus berupaya untuk hanya mengajarkan secara teoritik namun juga memberikan contoh nyata dan mewujudkan dalam penerapan tingkah laku sehari hari melalui pembiasaan pembiasaan.
Kegiatan Upacara Bendera hari Senin 9 Oktober 2023 memberikan dampak positif secara langsung kepada siswa terhadap perubahan siap seperti:
Rasa nasionalisme dalam diri siswa terus tumbuh
Disiplin, dan
Tanggung jawab
hal ini terlihat dari petugas dan peserta upacara mengikuti kegiatan dengan Hidmat dari awal sampai akhir.
In House Training (IHT) merupakan agenda rutin setiap tiga bulan sekali. IHT adalah pelatihan internal sekolah untuk meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Pendidik. Tema IHT kali ini adalah Revolusi Paradigma Guru Berkarakter yang dikemas melalui beberapa kegiatan lomba Kelompok Kerja Guru di setiap jenjang.
Kegiatan ini sangat diperlukan untuk diberikan kepada pendidik dan tenaga kependidikan sebagai bagian pendidikan berkelanjutan. Hal ini pun sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta untuk memaksimalkan kompetensi yang mereka miliki.
Sabtu, 07 Oktober 2023 bertempat di Auditorium SMP Full Day, dilaksanakan IHT yang dikemas dalam kegiatan lomba Kelompok Kerja Guru, diantaranya:
1. Lomba Administrasi yang meliputi Modul Ajar dan Asesmen
2. Lomba Media Pembelajaran
3. Lomba Microteaching
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam:
Merancang perencanaan pembelajaran, menciptakan media pembelajaran yang menarik serta mempraktikan pembelajaran yang efektif dan berpihak pada murid.
2. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam pengelolaan pembelajaran dan menyajikan materi pelajaran sesuai dengan modul ajar sekolah.
3. Mengaplikasikan hasil kegiatan kepada peserta didik dengan harapan dapat bermuara pada peningkatan mutu pendidikan.
Kegiatan ini diikuti seluruh guru SD Plus 2 Al-Muhajirin. Adapun narasumber dalam kegiatan In House Training hari adalah Ibu Kepala Sekolah yaitu Ibu Hj.Lia Yulindaria, S.P.,M.Pd dan guru-guru penggerak diantaranya Ibu N.Sri Nurpikawati,S.Pd.,Gr yang sekaligus sebagai Ketua Pelaksana Kegiatan In House Training, Bapak Gun Gun Guntara, S.Pd.,Gr serta Bapak Dian Rizki, S.Pd.
Pada kegiatan IHT yang dikemas dalam kegiatan Lomba KKG Level ini ada produk yang dihasilkan oleh setiap guru-guru di levelnya berupa perangkat pembelajaran yang lengkap, media pembelajaran dan Modul Projek
Adapun juara dari Lomba KKG Level ini adalah sebagai berikut:
Lomba Microteaching
Juara 1 : Level 5
Juara 2 : Level 6
Juara 3 : 4
Lomba Media Pembelajaran
Juara 1 : Level 5
Juara 2 : level 4
Juara 3 : 6
Lomba Administrasi Guru
Juara 1 : Ibu Nety Patimah, S.Ag
Juara 2 : Ibu Tyasiska, S.Pd
Juara 3 : Ibu Siti Nurhayati, S.Pd.I
Modul Projek Terbaik
Level 1
Perangkat Pembelajaran Terlengkap
Level 6
Juara Umum
Level 5
Semoga kegiatan In House Training kali ini dapat mengubah paradigma guru untuk terus bertumbuh dan berkembang dan membuka diri untuk selalu memaksimalkan potensi diri sebagai guru professional dan berkarakter sehingga mampu memberikan pelayan terbaik bagi seluruh siswa.
Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 (tiga) instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survey Karakter dan Survey Lingkungan Belajar
Masya Allah pagi yang cerah ceria, penuh semangat kami para guru dan anak-anak generasi penerus bangsa memulai kegiatan ini dengan keceriaan dan keseruan bersama untuk memberikan warna warni yang indah disekolah kami, dan awan, langit dan mataharipun seakan tersenyum manis dengan penuh semangat kepada kami untuk menambah kecerian dipagi hari yang cerah ceria ini.
Di hari Senin, 1 Oktober 2023 setiap awal bulan di isi oleh program sekolah dengan kegiatan Literasi yaitu literasi Enniki. Yaitu semua anak-anak dan semua warga sekolah berkumpul dilapanangan sekolah SDS Plus 2 Al Muhajirin dengan berbaris dan sudah membawa perlengkapan kegiatan yang akan kita lakukan hari ini yaitu dengan membawa buku gambar, krayon dan alat tulis.
Setelah anak-anak dengan tertib berbaris dilapangan bersama ibu bapak gurunya dari level 1 sampai level 6 dibukalah oleh team literasi dengan mengajak anak-anak semuanya tersenyum untuk bersemangat selalu mengikuti agenda hari ini yaitu dengan tepuk semangat, menanyakan kabar anak-anak dan menggiatkan budaya literasinya, yaitu mendengarkan penjelasan team literasi ibu Solihati, S.Ud dan ibu Indah.
Apa itu literasi Enniki yaitu menggambar dengan menulis karena kegiatan literasi itu bukan hanya membaca dan berhitung tetapi juga bisa untuk menggambar dan menuliskan deskripsinya agar anak-anak generasi penerus bangsa untuk bercerita melalui gambar (visual) dan kekuatan menuliskan narasi/esai dalam sebuah karya.
Kemudian langkah selanjutnya setelah kami menjelaskan apa itu literasi enniki kepada anak-anak generasi penerus bangsa anak-anak diajak untuk melihat apa yang kami bawa yaitu membawa sebuah snack yang dibantu oleh wali kelas dan guru kelas untuk memperlihatkan kepada anak-anak sebuah kemasan snack untuk anak-anak gambar bersama dan diwarnai bersama gambarnya untuk level 1-3 yaitu snack NexTar nastar dan untuk level 4-6 yaitu snack sehatnya Go Potato, setelah anak-anak menggamabr dan mewarnai kita buka isi kemasan dalam snacknya untuk digambar kembali dan diwarnai selanjutnya anak-anak diajak untuk menuliskan deskripsinya yaitu warnanya apa? Rasanya seperti apa? Dan terbuat dari apa saja?. Anak-anak generasi penerus bangsa dengan antusias dan serunya melaksanakan kegiatan literasi ini semoga anak-anak bisa berkreasi dengan hati yang gembira sehigga bisa menghasilkan karya yang bermanfaat untuk semuanya.sehat-sehat selalu ya anak-anak hebat . sekolah juga akan memberikan hadiah reward untuk anak-anak yang gambar dan isi deskripsinya terbaik. Sehingga menambah semangat anak-anak.
Diawal bulan ini juga sekolah memberikan apresiasi kepada anak-anak generasi penerus bangsa yaitu diberikan piala yang sangat besar yaitu paso terbaik (mengembangkan ibadah anak-anak dengan setiap malam wali santri melaporkan ibadahnya anak-anak agar bisa dikuatkan kembali disekolah yaitu agar anak-anak bisa solat tepat waktu dan mengaji habis maghrib serta mengisi link pasonya dengan tepat waktu) yang kedua kelas terdisiplin ( santri datang ke sekolah tepat waktu dan mengerjakan tugas dengan tepat waktu ) dan kelas terbersih (santri selalu buang sampah pada tempatnya dan kelas selalu bersih dan rapi ) serta guru terbaik diberikan penghargaan dan uang tunai sebesar Rp 300.000. inilah kegiatan senin diawal bulan ini, semoga anak-anak generasi penerus bangsa dan para guru dan semua warga sekolah selalu sehat, selalu semangat dalam menjalankan tugas dan amanahnya dengan sebaik baiknya, menjadi pribadi yang terus belajar agar lebih baik lagi.
Pendidikan merupakan hal yang dianggap penting di dunia, karena dunia butuh akan orang-orang yang berpendidikan agar bisa membangun Negara yang maju. Guru umumnya merujuk kepada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik. Guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu, sejatinya seorang guru yang disenangi siswa harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan penuh rasa tanggung jawab. Etika yang baik serta berpenampilan sopan yang akan menunjang kelangsungan seorang guru, guru itu memiliki arti “digugu dan ditiru”.
Guru yang sopan membuat orang segan. Guru yang santun dapat menjadi teladan di semua lingkungan. Nah, guru seperti apa sih yang sesuai? Guru adalah manusia yang merdeka. Banyak pilar karakter yang harus kita tanamkan kepada anak-anak penerus bangsa, diantaranya adalah kejujuran. Kejujuran merupakan hal yang paling pertama harus kita tanamkan pada diri ataupun anak-anak penerus bangsa karena kejujuran adalah benteng dari semuanya. Guru yang sesuai adalah guru yang bermartabat, maksudnya.. Selain didukung oleh pribadinya yang jujur, bertanggung jawab, berjiwa ocial tinggi; guru yang bermartabat senantiasa menjalankan pengabdiannya tanpa pernah memikirkan kapan naik pangkat atau jabatan. Tidak melihat berapa penghargaan dan berapa sertifikat yang ia dapatkan, tidak pernah memamerkan diri dan selalu rendah dalam menerima pujian. Semua itu hanya menjadi penghargaan semu baginya.
Guru bermartabat juga guru yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia, sebab itu guru bermartabat tidak akan mengotori kemuliaan yang dilimpahkan Tuhan kepadanya. Ia akan selalu menjunjung tinggi kemuliaan manusia, bukan sekadar kemuliaan dirinya sendiri melainkan juga kemuliaan manusia secara umum.Ini berarti bahwa guru bermartabat menyadari betul bahwa orang lain juga bermartabat. Guru bermartabat menghormati orang lain, seperti halnya dia menghormati dirinya sendiri dan berharap orang lain juga menghormati dirinya. Dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran, guru bermartabat juga sangat menghargai murid-muridnya, apa pun latar belakang kehidupan keluarga muridnya itu.
Kepentingan mencari ilmu turut digariskan dalam agama. Bagi agama Islam hal tersebut begitu jelas melalui sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan menunjukkan jalan yang perlu ditempuhnya untuk menuju ke syurga”. Orang suskses mampu meraih kesuksesannya karena ia memiliki pola pikir tentang kesuksesan. Sadarilah bahwa menjadi sukses itu tidaklah mudah dan instan. Sekecil apapun yang kamu perbuat setiap hari, lalu perbaikilah kesalahan tersebut.
Hari Kesaktian Pancasila diperingati pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meneguhkan Pancasila sebagai ideologi utama Bangsa Indonesia.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini tidak lepas dari peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Di mana 6 orang jenderal dan seorang perwira menjadi korban pembantaian.
Lantas seperti apa sejarah Hari Kesaktian Pancasila ini? Apa Bedanya Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila?
Sebagai anak bangsa wajib untuk memahami sejarah tentang ideologi Pancasila ini. Karena itu, berikut penjelasannya tentang Hari Kesaktian Pancasila
Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Sejarah terbentuknya Hari Kesaktian Pancasila, tidak lepas dari peristiwa pemberontakan gerakan 30 September oleh PKI atau lebih dikenal dengan singkatan G30S/PKI.Karena itu peringatan Hari Kesaktian Pancasila diperingati sehari setelah peringatan G30S/PKI.
Awalnya peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini hanya dilakukan oleh Angkatan Darat. Kini Hari Kesaktian Pancasila menjadi salah satu Hari Nasional yang diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Hari kesaktian pancasila diperingati 1 Oktober bermula dari Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada tanggal 17 September 1966. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila harus dilakukan oleh seluruh slagorde (pasukan) Angkatan Darat dan mengikutsertakan angkatan lainnya serta masyarakat.
Peringatan ini bertujuan agar bangsa Indonesia mengingat kembali peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI) dan juga untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa tersebut. Pada tanggal 1 Oktober 1966, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila pertama kali dilakukan di Lubang Buaya, Jakarta.
Mengenang latar belakang penetapan Hari Kesaktian Pancasila, G30S/PKI merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia. Dalam peristiwa tersebut, 6 orang jenderal dan 1 orang perwira TNI menjadi korban.
Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean. Mereka ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi.
“Pancasila merupakan pandangan hidup yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Kita jaga keberlangsungannya. Selamat Hari Kesaktian Pancasila.”
Purwakarta (SD PLUS 2 AL-MUHAJIRIN) – Ijazah merupakan surat tanda telah berhasil menyelesaikan suatu tingkatan ilmu dan pelajaran. Ijazah juga mampu digunakan sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Seiring dengan program SD PLUS 2 AL-MUHAJIRIN untuk terus meningkatkan pelayanan prima bagi siswa, yaitu dengan melaksanakan cap 3 jari dan penyerahan ijazah bagi siswa kelas 6 Tahun Ajaran 2022/2023 pada sabtu,30 September 2023 . Kegiatan ini dilaksanakan di ruang kelas.
Pelaksanaan cap 3 jari dilaksanakan bersamaan dengan pembagian ijazah sehingga siswa tidak perlu membutuhkan waktu yang lama dalam pembagian ijazah. Kegiatan ini dijadwalkan sesuai dengan kelas.
Kepala SD PLUS 2 AL-MUHAJIRIN Hj. Lia Yulindaria, S.P ., M.Pd yang sempat memantau kegiatan ini menyambut baik pelayanan prima dalam penyerahan ijazah kepada siswa. Menurutnya, penyerahan ijazah dengan cepat dan tuntas dapat bermanfaat untuk siswa dalam melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini merupakan wujud kewajiban SD PLUS 2 AL-MUHAJIRIN dalam memenuhi hak-hak siswa yang telah menyelesaikan pendidikan.
“Alhamdulillah pelaksanaan cap 3 jari dan Pembagian ijazah hari ini berjalan lancar dan terkendali, sembari siswa melaksanakan cap 3 jari tim penyerahan ijazah memastikan kembali kebenaran data dan informasi yang tercantum dalam ijazah mutlak kebenarannya dan mengisi form alumni yang disediakan team office SD Plus 2 Al-Muhajirin.
Kegiatan Mini Field Trip kelas 2 dengan tema "Bangunlah Jiwa Raganya" berkunjung ke Polres Purwakarta dengan tujuan membangun kesadaran pada aturan disana siswa kelas 2 belajar dengan bapak polisi dari Satlantas Polres Purwakarta tentang aturan lalu lintas dan keamanan dijalan. Pada sesi pertama belajar simulasi dan tata cara pembuatan SIM lalu dilanjutkan cara berkendara yang aman dan taat aturan setelah selesai dilanjutkan dengan simulasi aman saat dijalan baik menyebrang dan memahami rambu rambu lalu lintas.
Siswa kelas 2 yang berjumlah 125 dan 9 orang guru belajar dengan semangat dan ceria mengikuti setiap tahapan yang disampaikan oleh pemateri dari Polres Purwakarta yaitu Bapak AIPTU Untung yang sangat seru dan menarik dan mudah dipahami oleh anak2, ini menjadi pengalaman luar biasa untuk anak2 karena belajar secara langsung dilapangan dan menjadi hal baru untuk pemahaman anak2.
MATERI KELAS INSPIRASI
Pada umumnya setiap hari Senin sekolah di Indonesia mulai dari TK hingga SMA, melaksanakan upacara bendera pada pagi hari sebelum kegiatan belajar dimulai. Upacara tersebut dihadiri oleh seluruh murid, guru, dan karyawan sekolah lainnya.
Diadakannya upacara bendera setiap hari Senin adalah salah satu bentuk penghormatan terhadap perjuangan pahlawan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, upacara bendera diharapkan mampu menumbuhkan rasa disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab.
Berikut ini adalah nama nama petugas upacara bendera hari ini senin, 25 September 2023 kelas 3 Teheran SD Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta.
Protokol : Athira
Pemimpin Upacara : Kenzie
Pengibar Bendera : Bella, Syafiyah, Qeeun
Pembewa teks Pancasila : Cairo
Pembacaan UUD : Khairi
Pembacaan Do”a : Fatih
Drigen : Naura
Pembacaan Ikrar : Dzalika
Pemimpin pasukan : Alaric, Rafa, Efkar
Padus : Siswa 3 Teheran
GALERY UPACARA BENDERA
Purwakarta, 21 September 2023
c. Standar Sarana Dan Prasarana
Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
ruang kelas,
ruang perpustakaan,
laboratorium IPA,
ruang pimpinan,
ruang guru,
tempat beribadah,
ruang UKS,
jamban,
gudang,
ruang sirkulasi,
tempat bermain/berolahraga.
Sebuah SMP/MTs sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
ruang kelas,
ruang perpustakaan,
ruang laboratorium IPA,
ruang pimpinan,
ruang guru,
ruang tata usaha,
tempat beribadah,
ruang konseling,
ruang UKS,
ruang organisasi kesiswaan,
jamban,
gudang,
ruang sirkulasi,
tempat bermain/berolahraga.
Sebuah SMA/MA sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:
ruang kelas,
ruang perpustakaan,
ruang laboratorium biologi,
ruang laboratorium fisika,
ruang laboratorium kimia,
ruang laboratorium komputer,
ruang laboratorium bahasa,
ruang pimpinan,
ruang guru,
ruang tata usaha,
tempat beribadah,
ruang konseling,
ruang UKS,
ruang organisasi kesiswaan,
jamban,
gudang,
ruang sirkulasi,
tempat bermain/berolahraga
Pentingnya Penyediaan Dan Penggunaan Sarana Dan Prasarana Harus Tepat Guna
Sesuai dengan kriteria dalam kepmendikbud No. 025/O/1995, yang menyatakan bahwa penemuan yang berupa teknologi tepat guna dalam proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling serta teknologi yang bersifat lebih memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konsleing dengan hasil yang lebih baik atau lebih optimal, maka dapat dipetakan proses belajar mengajar dan faktor-faktor pendukungnya.
Yang perlu dipahami adalah bahwa yang dimaksud teknologi tepat guna di bidang pendidikan berbeda dengan alat peraga atau media pembelajaran. Alat peraga atau media pembelajaran adalah alat atau benda yang digunakan dalam proses pembelajaran yang gunanya memperjelas materi pembelajaran melalui gambar, tulisan, suara, barang, simulator atau bentuk bukaan dari suatu pesawat atau mesin sehingga memperjelas materi yang diajarkan. Sedangkan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan dapat berbentuk alat atau metode dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, di mana melalui penggunalan teknologi ini hasil pendidikan akan lebih baik. Alat yang masuk kategori ini misalnya alat praktis pengukur tingkat keasaman yang digunakan dalam praktikum kimia di sekolah, ruang kelas knockdown yang mudah dipasang dan dibuka kembali, software program komputer untuk memudahkan cara penilaian, dan lain sebagainya.
Lingkup instrumental input yang seringkali menerapkan teknologi tepat guna diuraikan sebagai berikut :
a) Bahan ajar/sumber belajar
Bahan ajar yang paling dikenal adalah berupa buku, diktat, modul dan handout. Namun sebenarnya dalam pengertian bahan ajar sebagai sumber belajar maka bukan hanya berupa buku dan lainnya tadi, tetapi dapat berbentuk lain seperti VCD, program komputer interaktif dan pemanfaatan lingkungan sekolah. Dalam hal-hal tadi teknologi tepat guna dapat diterapkan untuk lebih memudahkan pelaksanaan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling dengan hasil yang lebih baik atau lebih optimal.
b) Media pembelajaran
Sebenarnya sub unsur media pembelajaran atau alat peraga ini sudah tercantum dalam keputusan menteri di atas, tetapi tidak menutup kemungkinan ditemukan dan diterapkan teknologi tepat guna pada bidang ini. Kalau alat peraga yang biasa hanya memperjelas materi, maka dengan penerapan teknologi tepat guna proses dan hasil belajar akan lebih baik lagi.
c) Sarana praktek/praktikum
Kemungkinan bidang ini yang akan banyak menggunakan teknologi tepat guna, karena umumnya pengertian teknologi tepat guna hanya berupa hardware. Bila dengan ditemukannya sarana praktek/praktikum yang baru, sederhana, efisien dan mampu meningkatkan hasil belajar maka hal ini merupakan suatu kemajuan yang sangat berati. Masalah sarana seringkali menjadi masalah di sekolah, untuk itu masih terbuka peluang untuk menerapkan teknologi tepat guna dalam bidang ini, seperti peralatan praktikum keteknikan, kimia, fisika, biologi, matematika bahkan ilmu sosial.
d) Prasarana sekolah
Prasarana sekolah seperti gedung, bangku/meja-kursi belajar dan sejenisnya juga sering mengalami masalah dalam hal penyediaan dan pemeliharaan. Penemuan teknologi tepat guna dapat berupa alat atau bahan yang murah dan mudah didapat untuk membuat bangunan dan bangku/meja-kursi belajar bisa sangat bermanfaat untuk mendukung proses pembelajaran. Selain itu dapat pula ditemukan teknologi pemeliharaan prasarana yang memungkinan prasarana menjadi lebih awet atau tahan lama bisa pula menjadi alternatif penemuan teknologi tepat guna ini.
e) Sistem penilaian
Masalah penilaian menjadi masalah tersendiri bagi guru, termasuk sistem penilaian yang baru diperkenalkan dalam rangka implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Teknologi tepat guna dapat diterapkan dalam hal hardware maupun software untuk memudahkan sistem penilaian.
f) Sistem pembelajaran
Dalam hal sistem pembelajaran maka dapat ditemukan hardware maupun software untuk memudahkan dan meningkatkan hasil pembelajaran. Jadi kaitannya sangat erat dengan metode pembelajaran/mengajar yang diterapkan dalam kelas. Kemungkinan yang lain adalah ditemukannya teknologi tepat guna untuk mendukung sistem belajar jarak jauh, sistem belajar yang membuat siswa menjadi lebih aktif dan sejenisnya
Analisa Kebutuhan Sarana Dan Prasarana Bagi Lembaga Pendidikan
Analisa kebutuhan sarana dan prasarana bagi lembaga pendidikan merupakan suatu hal yang sangat berguna dan bemanfaat karena dengan melakukan analisis akan menghindari sarana dan prasarana yang tidak terpakai ada di lembaga pendidikan. Sarana dan prasarana yang tidak terpakai merupakan suatu kerugian bagi lembaga pendidikan sehingga harus dihindari. Analisa kebutuhan bisa disesuaikan dengan keuangan juga dengan kemamuan dari personel lembaga pendidikan tersebut.
Strategi Implementasi Inovasi Sarana Dan Prasrana Yang Tepat Guna
Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda) yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha invention dan discovery). Inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah.
Inovasi merupakan perubahan yang direncanakan oleh organisasi dengan kegiatan yang berorientasi pada pengembangan dan penerapan gagasan-gagasan baru agar menjadi kenyataan yang bermanfaat dan menguntungkan. Proses inovasi dapat dianalogikan sebagai proses pemecahan masalah yang di dalamnya terkandung unsur kreativitas. Dalam hal inovasi pendidikan sebagai usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus melibatkan semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara inovasi seperti kepala sekolah, guru dan siswa.
Keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja ditentukan oleh satu faktor tertentu saja, tetapi juga oleh masyarakat serta kelengkapan fasilitas. Inovasi pendidikan yang berupa top-down model tidak selamanya berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, antara lain adalah penolakan para pelaksana seperti guru yang tidak dilibatkan secara penuh baik dalam perencananaan maupun pelaksanaannya. Sementara itu inovasi yang lebih berupa bottom-up model dianggap sebagai suatu inovasi yang langgeng dan tidak mudah berhenti, karena para pelaksana dan pencipta sama-sama terlibat mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan. Oleh karena itu, mereka masing-masing bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu inovasi yang mereka ciptakan. Strategi yang dapat diterapkan dalam mengimplementasikan sarana dan prasarana tepat guna yaitu:
Melakukan analisis mengenai kebutuhan akan sarana dan prasarana sehingga tidak terjadi pemborosan sarana dan tidak ada sarana yang tidak terpakai.
Melakukan penyesuaian kebutuhan dengan sarana dan prasarana
Memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana
Melakukan pelatihan ketika ada sarana dan prasarana baru sehingga dapat digunakan secara cepat dan tepat.
Melakukan penghapusan ketika ada barang yang sudah tidak terpakai.
Iwan Wahyudi, SE
Wakil Kepala Sekolah Sarana Prasarana
SD Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta
Purwakarta, 19 September 2023
Latar Belakang
Banyak sekolah yang berlomba melengkapi dan memodernisasi fasilitas belajar-mengajar. Bahkan dengan sarana yang memanfaatkan teknologi canggih, seperti kelas dengan perlengkapan multimedia, sarana olahraga yang sedang popular, laboratorium computer dan bahasa, absensi elektronik, laboratorium IPA dan Fisika, hingga amphitheatre, dan lain-lain.
Bahkan mulai menjamur sekolah dengan sistem “boarding school” dengan berbagai konsep, seperti nuansa agama, internasional, dan sebagainya.
Dengan dimilikinya fasilitas ”physical” tersebut sekolah berharap akan terbentuk citra sebagai sekolah modern dan terdepan. Pada kenyataannya masyarakat pun akan menganggapnya demikian, namun dalam bahasa yang lebih sederhana ‘semakin mewah gedung dan fasilitasnya, berarti semakin mahal biayanya’, semakin mewah mobil yang mengantar anak ke sekolah dan selalu membuat kemacetan, kian dikenal eksklusif sekolahnya.
Dilain pihak menurut pandangan atau persepsi orang tua calon siswa, sekolah mahal belum tentu sekolah terbaik. Persepsi masyarakat terhadap suatu sekolah, tidak selamanya sesuai dengan realita “keunggulan” yang dimiliki sekolah. Apalagi fenomena yang kini makin mengemuka, terjadi pergeseran sistem nilai (termasuk habit dan behavior) di masyarakat terhadap dunia pendidikan. Baik penilaian tentang sekolah bergengsi, sekolah favorit, dan sekolah alternative. Faktor makro environment (teknologi ekonomi, kebijakan pemerintah dan kultur) yang paling mempengaruhi adalah ekonomi. Terlebih pada saat situasi ekonomi saat ini yang tidak menentu dengan lonjakan harga minyak dunia dan kebutuhan bahan pokok.
Makalah inovasi pendidikan dengan tema “inovasi sarana prasarana yang tepat guna” didalamnya membahas mengenai pentingnya saran dan prasarana yang tepat guna sampai pada cara mengimplementasikannya.
Konsep Sarana Dan Prasarana
A. Pengertian
Sarana dan prasarana sebagai bagian integral dari keseluruhan kegiatan pembelajaran di satuan pendidikan mempunyai fungsi dan peran dalam pencapaian kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum satuan pendidikan. Agar pemenuhan sarana dan prasarana tepat guna dan berdaya guna (efektif dan efisien), diperlukan suatu analisis kebutuhan yang tepat di dalam perencanaan pemenuhannya.
Secara Etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan, misalnya : lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dsb.
Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya ; Ruang, Buku, Perpustakaan, Laboratorium dsb.
Dengan demikian dapat di tarik suatau kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan prasarana pendidikan itu adalah semua komponen yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.Menurut keputusan menteri P dan K No 079/ 1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu :
Bangunan dan perabot sekolah
Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan , alat-alat peraga dan laboratorium.
Media pendidikan yang dapat di kelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunaakan alat penampil.
Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Jika dilihat dari sudut murid, sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan murid untuk memudahkan mempelajari mata pelajaran.
prasarana pendidikan adalah segala macam peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru (dan murid) untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan penyampaian/mempelajari materi pelajaran, ” prasarana pendidikan untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan.” Dalam makna inilah sebutan “digunakan langsung” dan “digunakan tidak langsung” dalam proses pendidikan seperti telah disinggung di muka dimaksudkan. Jelasnya, disebut “langsung” itu terkait dengan penyampaian materi (mengajarkan materi pelajaran), atau mempelajari pelajaran. Papan tulis, misalnya, digunakan langsung ketika guru mengajar (di papan tulis itu guru menuliskan pelajaran). Meja murid tentu tidak digunakan murid untuk menulis pelajaran, melainkan untuk “alas” murid menuliskan pelajaran (yang dituliskan di buku tulis; buku tulis itulah yang digunakan langsung).
B. Bagian-bagian sarana dan prasarana
Sarana pendidikan itu berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi:
1. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat-alat yang digunakan untuk rekam-merekam bahan pelajaran atau alat pelaksanaan kegiatan belajar. Yang disebut dengan kegiatan “merekam” itu bisa berupa menulis, mencatat, melukis, menempel (di TK), dan sebagainya.
Papan tulis, misalnya, termasuk alat pelajaran jika digunakan guru untuk menuliskan materi pelajaran. Termasuk juga kapur (untuk chalkboard) atau spidol (untuk whiteboard) dan penghapus papan tulis. Buku tulis, pinsil, pulpen atau bolpoin, dan penghapus (karet stip dan “tipeks”), juga termasuk alat pelajaran.
Alat pelajaran yang bukan alat rekam-merekam pelajaran, melainkan alat kegiatan belajar, adalah alat-alat pelajaran olah raga (bola, lapangan, raket, dsb.), alat-alat praktikum, alat-alat pelajaran yang digunakan di TK (gunting, kertas lipat, perekat dsb), alat-alat kesenian dalam pelajaran kesenian, alat-alat “pertukangan” (tukang pahat, tukang kayu, tukang anyam, tukang “sunggi”/tatah wayang, dsb.) dalam pelajaran kerajinan tangan.
2. Alat peraga
Alat peraga adalah segala macam alat yang digunakan untuk meragakan (mewujudkan, menjadikan terlihat) objek atau materi pelajaran (yang tidak tampak mata atau tak terindera, atau susah untuk diindera). Manusia punya raga (jasmani, fisik), karena itu manusia terlihat. Dengan kata lain, bagian raga dari makhluk manusia merupakan bagian yang tampak, bisa dilihat (bagian dalam tubuh manusia pun bisa dilihat, tentu saja jika “dibedah”). Itu intinya “meragakan,” yaitu menjadikan sesuatu yang “tak terlihat” menjadi terlihat. Dalam arti luas yang tak terindera (teraba untuk yang tunanetra).
“Tak terlihat” itu termasuk seperti dalam kasus ini: Kambing yang ada jauh di luar sekolah, tentu tak terlihat. Agar terlihat, kambing itu didekati (murid dibawa ke tempat kambing), atau didekatkan (kambing dihadirkan ke sekolah). Bunga yang ada di luar kelas pun tak terlihat murid. Agar terlihat, bunga itu dibawa ke dalam kelas. Ka’bah, menara Eiffel, Gedung Putih, itu berada nun jauh di sana, tak terlihat murid. Agar murid tahu bentuk ka’bah, maka ka’bah itu dihadirkan sosok (raganya) ke dalam kelas (lewat tiruannya atau gambarnya).
Berkaitan dengan ini harus hati-hati jangan sampai tertukar dengan metode demonstrasi (metode peragaan), yaitu guru meragakan sesuatu, misalnya guru meragakan cara rukuk dan sujud yang benar dalam solat. Juga jangan tertukar dengan metode pemberian contoh (yang mirip dengan metode demonstrasi), misalnya guru memberi contoh menyanyikan lagu baru, guru memberi contoh cara membaca Qur’an dengan tartil, dan guru memberi contoh membaca puisi. Perhatikan ini: Guru yang meragakan cara rukuk yang benar tidak berubah fungsi menjadi alat peraga, yaitu sebagai alat yang membantu guru (digunakan guru) meragakan cara rukuk. Guru kan tidak menggunakan dirinya sendiri sebagai alat bantu dirinya. “Masa jeruk makan jeruk!”
Alat peraga suka dibedakan menjadi dua macam, yaitu: (1) alat peraga sebenarnya, dan (2) alat peraga tiruan. Bunga dalam materi pelajaran tentang bunga dapat diragakan oleh bunga asli, bisa dengan gambar bunga. Otak manusia sangat sulit untuk diragakan oleh benda aslinya, jadi dibuat alat peraga tiruan berupa gambarnya atau “bonekanya” (torso–bahasa Belanda; arti sebenarya badan atau tubuh patung). Murid (dan guru) tidak bisa “melihat” pulau-pulau yang terletak di Indonesia, maka lalu dibuatlah peta untuk meragakan bentuk dan letaknya.
3. Media pendidikan
Media pendidikan (media pengajaran) itu sesuatu yang agak lain sifatnya dari alat pelajaran dan alat peraga. Kadang orang menyebut semua alat bantu pendidikan itu media, padahal bukan. Alat pelajaran dan alat peraga memerlukan keberadaan guru. Alat pelajaran dan alat peraga membantu guru dalam mengajar. Guru mengajarkan materi pelajaran dibantu (agar murid dapat menangkap pelajaran lebih baik) oleh alat pelajaran dan alat peraga. Oleh media, di sisi lain, guru bisa “dibantu digantikan” keberadaannya. Dengan kata lain, guru bisa tidak ada di kelas, digantikan oleh media. Lalu, apa itu media?
Secara bahasa (asal-usul bahasa atau etimologis) media (medium) itu merupakan perantara. Jadi, dalam konteks tertentu, bahasa ibu bisa disebut sebagai medium pengajaran yang digunakan di TK-TK di desa-desa. Bahasa Inggris merupakan medium pengajaran di sekolah-sekolah internasional. Itu sisi lain, bukan media sebagai sarana (alat bantu) pendidikan. Begitu pula “dukun” menjadi “medium” berkomunikasi dengan arwah-arwah leluhur (dalam kepercayaan tertentu).
Istilah media digunakan pula dalam bercocok tanam. Arang kulit padi, misalnya, dapat dijadikan media tanam terbaik bagi tanaman hias tertentu. Air dapat menjadi media tanam tanaman tertentu (disebut cara bercocok tanam sistem hidroponik).
Media (medium) dalam konteks pendidikan, mempunyai makna sama dengan media dalam komunikasi (karena pendidikan itu juga komunikasi; komuniksi antara pendidik dan pedidik atau yang dididik). Media komunikasi merupakan perantara penyampaian pesan (messages) yang berupa informasi dan sebagainya, dari komunikator (“pembicara”) ke komunikan (yang diajak “bicara”).
Surat kabar merupakan media komunikasi masa dari “orang-orang surat kabar” kepada masa (publik, masyarakat). “Orang-orang surat kabar” itu maksudnya semua yang berkomunikasi lewat surat kabar. Jadi, ada pemasang iklan yang berkomunikasi kepada masyarakat luas lewat media surat kabar. Ada Presiden yang berkomunikasi (dikomunikasikan oleh wartawan) lewat media surat kabar. Begitu halnya dengan radio dan televisi.
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat, perlengkapan, atau benda-benda yang dapat digunakan untuk memudahkan (membuat nyaman) penyelenggaraan pendidikan.
Ruang kelas itu termasuk prasarana pendidikan. Meja dan kursi itu termasuk prasarana pendidikan. Jelasnya, kegiatan belajar di ruang kelas (yang sejuk dan sehat) tentu lebih nyaman dibandingkan di luar ruangan yang panas berdebu. Belajar dengan duduk di kursi yang nyaman tentu lebih enak daripada duduk di bangku yang reyot atau “lesehan” (duduk-duduk bersila). Menulis beralaskan meja tentu lebih nyaman dibandingkan menulis beralaskan lantai. Nah, awas, diulang lagi: meja bukan alat untuk menuliskan pelajaran!
Purwakarta, 12 September 2023
Prestasi Siswa SD Plus 2 Al Muhajirin September 2023. Selamat dan sukses kami ucapkan kepada Citra Dahayu Atmawati, Santri SDS Plus 2 Al-Muhajirin dalam Kejuaraan Sepatu Roda Antar Klub, Tingkat Jawa Barat, Tahun 2023
Prestasi Siswa SD Plus 2 Al Muhajirin September 2023. Selamat dan sukses kami ucapkan kepada Citra Dahayu Atmawati, Santri SDS Plus 2 Al-Muhajirin dalam Kejuaraan Sepatu Roda Antar Klub, Tingkat Jawa Barat, Tahun 2023
Prestasi Siswa SD Plus 2 Al Muhajirin September 2023. Selamat dan sukses kami ucapkan kepada Citra Dahayu Atmawati, Santri SDS Plus 2 Al-Muhajirin dalam Kejuaraan Sepatu Roda Antar Klub, Tingkat Jawa Barat, Tahun 2023
Purwakarta, 11 September 2023
Prestasi Siswa SD Plus 2 Al Muhajirin September 2023. Selamat dan sukses kami ucapkan kepada Santri SDS Plus 2 Al-Muhajirin dalam Kejuaraan Bandung Taekwondo Open, Tingkat Nasional, Tahun 2023
Purwakarta, 10 September 2023
Prestasi Siswa SD Plus 2 Al Muhajirin September 2023. Selamat dan sukses kami ucapkan kepada Santri SDS Plus 2 Al-Muhajirin dalam Kejuaraan Bandung Taekwondo Open (Tingkat Nasional), Kejuaraan Sepatu Roda Antar Klub (Tingkat Jawa Barat), Kejuaraan Piala Bupati Purwakarta (Tingkat Jawa Barat), Kejuaraan Pencak Silat, IPSI Purwakarta Championship (Tingkat Jawa Barat), Tahun 2023
Purwakarta, 10 September 2023
Prestasi Siswa SD Plus 2 Al Muhajirin September 2023. Selamat dan sukses kami ucapkan kepada Santri SDS Plus 2 Al-Muhajirin dalam Kejuaraan Pencak Silat, IPSI Purwakarta Championship, Tingkat Jawa Barat, Tahun 2023
Purwakarta, 4 September 2023
Visitasi Akreditasi