Rapat Pleno
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada 20-21 September 2019 telah berhasil
dilaksanakan dengan tuntas.
Rapat Pleno
PBNU membahas beberapa isu aktual yang menjadi perhatian khusus. Isu aktual
tersebut antara lain adalah tentang urgensi perubahan, modifikasi, dan bahkan
migrasi pola dakwah guna merespons tantangan zaman.
Terhadap isu
tersebut, Rapat Pleno merekomendasikan:
(a) Kepada
seluruh perangkat organisasi NU untuk menjadikan bidang dakwah di media sosial
sebagai kesadaran gerakan organisasi. Gerakan dakwah di media sosial tidak
boleh hanya berhenti hanya sebatas dilakukan secara sporadis dan bersifat
non-organisatoris.
(b)
Nahdlatul Ulama harus memprioritaskan program untuk mencetak dai muda pesantren
dan Kader NU yang bisa dijadikan rujukan bagi media mainstream dan media
sosial.
(c)
Memberikan basis pemahaman dan kompetensi media digital bagi dai-dai muda untuk
keperluan dakwah. Dai-dai NU harus dibekali dengan wawasan literasi media
sosial sehingga mampu beradaptasi dengan
tantangan zaman.
Sebagai
langkah kongkret menyongsong Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama, PBNU menetapkan
beberapa program prioritas antara lain:
1. Penanganan Masjid, terutama Masjid BUMN.
2. Menghidupkan Lembaga Dakwah: Sosialisasi
Islam Kebangsaan dan Islam Wasathiyah via Medsos
3. Pengkaderan: Membangkitkan Hamasah
Nahdliyah dan Kader Mumpuni
4. Penguatan Pendidikan Tinggi Dan Pendidikan
Vokasi
5. Mengadvokasi RUU Pesantren, RUU PKS dan RUU
KUHP serta RUU Pertanahan
6. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan
Penyiapan Kelembagaan
Artikel ini
telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rekomendasi Dan Hasil Rapat Pleno
PBNU 2019, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/09/22/rekomendasi-dan-hasil-rapat-pleno-pbnu-2019?page=2.
Editor:
Husein Sanusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar