Slidebar Atas

IKLAN BARIS

Membangun Insan Kamil yang Berwawasan dan Berkemampuan Global Berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah

Selasa, 17 September 2024

Optimalisasi Literasi Numerasi Melalui Super Squad Program


            Salah satu semangat dalam Kurikulum Merdeka adalah landasan yuridis pada Peraturan Pemerintah (PP) tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) no 57 tahun 2021 pasal 6 ayat (1) yang mensyaratkan Standar Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan jenjang Pendidikan Dasar difokuskan pada penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila serta kompetensi literasi dan numerasi peserta didik.

Literasi atau Literasi Baca Tulis adalah pengetahuan atau kecakapan membaca, mengumpulkan, menafsirkan informasi dalam bentuk teks maupun dalam bentuk lainnya yang kemudian digunakan untuk memahami, menganalisis informasi tersebut dalam upaya mengembangkan maupun menemukan alternatif solusi terhadap permasalahan melalui penalaran logis. Numerasi atau Literasi Numerasi adalah pengetahuan atau kecakapan menggunakan konsep matematika dan data numerik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari guna menyelesaikan permasalahan melalui penalaran logis.

Di sekolah, kami melihat adanya masalah. Banyak guru yang memberikan pembelajaran hanya dengan metode ceramah tanpa memperhatikan tingkat kenyamanan pembelajaran peserta didik. Minat dan daya baca rendah disertai dengan nilai numerasi pada rapor Pendidikan yang juga rendah. Peserta didik kurang memiliki motivasi belajar dan mulai tampak gejala kecanduan gawai (ponsel). Untuk itu diperlukan strategi untuk menghadapi permasalahan ini. Faktor teknologi digital perlu dihadirkan untuk membangun suasana positif dan dukungan atas strategi yang dibangun. Karenanya Optimalisasi Pembelajaran Literasi Numerasi melalui Super Squad Program dibuat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Selasa, 10 September 2024

Barakallah Fii Umrik, KH. Abun Bunyamin. Ulama Kebanggaan Purwakarta


    KH. Dr. Abun Bunyamin, MA., beliau dikenal sebagai pengasuh Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta. Salah satu pesantren terbesar dengan 6.000 santri. Beliau lahir pada tanggal 10 September 1954 dengan nama Muhammad Tamrin. Tapi saat masuk SD berubah menjadi Ade Bunyamin dengan panggilan Amin. Kelak keisengannya menyingkat nama Ade Bunyamin dengan Abun saat ia remaja, melahirkan nama baru yang melekat mengiringi warna-warni hijrahnya dalam mewujudkan lembaga pendidikan Islam terbesar di Purwakarta, Abun Bunyamin.

    Perjalanannya di dunia pesantren ditempuhnya sejak masih kecil dan salah satu yang paling berkesan baginya saat selama berguru empat tahun di Pesantren Cipasung, Tasikmalaya yang mana beliau belajar langsung kepada Kiai Ilyas Ruhiyat, pemimpin pesantren tersebut. KH. Dr. Abun Bunyamin, MA mendalami Jam’ul Jawami’ dalam bidang ushul fiqih sampai dua kali khatam.

    Sebelum mendirikan Pesantren Al-Muhajirin beliau terlebih dahulu ditugaskan di Sekolah Tehnik Menengah (STM) Negeri Purwarkarta. Hingga Beliau mendirikan pesantren Al-Muhajirin pada tahun 1993, pesantren ini berada awal berdiri di jalan Veteran no 155, Kenanga II Kebon kolot Kelurahan Nagri Kaler.

    Tepat pada hari ini adalah milad dari Pak Kyai. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, umur yang panjang, kesehatan, serta keberkahan. Aamiin Ya Allah Ya Rabbal'alamin...

Sabtu, 17 Agustus 2024

Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia



Hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang diproklamirkan oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta, hingga saat ini, telah memasuki tahun ke-78. Hari kemerdekaan Indonesia memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Proklamasi ini merupakan hasil dari perjuangan panjang dan merupakan puncak dari serangkaian perjuangan melawan penjajah. Kemerdekaan merupakan kata yang sering diucapkan tanpa memahami maknanya. Kemerdekaan berarti bangsa Indonesia memperoleh kebebasan yang seutuhnya, bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa asing. Sementara itu, definisi kemerdekaan menurut KBBI sendiri ialah sebuah kebebasan, lepas, tidak mendapat tekanan dari luar, tidak terjajah, dan lain-lain.

Sejarah mengajarkan betapa berharganya Kemerdekaan. Generasi terdahulu mempertaruhkan nyawa dan masa depan mereka untuk membebaskan negara dari belenggu penjajahan. Di era modern ini, kemerdekaan diartikan sebagai kebebasan dari ketidaksetaraan dan diskriminasi. Usaha untuk meraih kemerdekaan Indonesia secara tidak langsung mengajarkan pentingnya edukasi bagi generasi penerus bangsa. Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 menandakan kelahiran sumber hukum di Indonesia yang mengatur ketatanegaraan secara menyeluruh. Cita-cita bangsa yang tercantum dalam proklamasi kemerdekaan menjadi arah gerak bangsa. Proklamasi kemerdekaan menjadi acuan untuk pembuatan landasan hukum Indonesia. Hal ini dapat menjadi pengingat kita agar selalu menaati aturan hukum yang dirancang untuk memastikan kestabilan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Apa makna kemerdekaan yang sesungguhnya? Apakah hanya sebatas bebas melakukan apa saja? Jika kita mengingat bagaimana kerasnya perjuangan para pahlawan untuk mendapatkan kehidupan yang merdeka, kita bisa belajar soal kegigihan dalam mengejar hidup yang lebih baik. Tantangan yang kita hadapi kini bukan lagi perkara penjajahan maupun medan perang, melainkan musuh tidak kasat mata seperti ancaman kesehatan, rasa malas  dan kebiasaan boros. 

Makna kemerdekaan bagi Indonesia adalah bebas dari penjajah, tetapi apa makna kemerdekaan bagimu? Mari kita renungkan, bagaimana visi hidup yang lebih baik? Apapun itu, tetaplah berjuang keras agar bisa mencapai semua tujuan hidup yang mampu membawa kita menuju masa depan yang lebih baik. Di masa penjajahan, cita-cita Tanah Air adalah untuk merdeka. Sementara cita-cita Indonesia sekarang adalah untuk bisa menjadi poros ekonomi dunia yang kuat. Intinya, cita-cita seharusnya bisa terukur dan realistis. Indonesia telah melihat banyak jasa para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan, bersikukuh membangun negeri, menjunjung tinggi keadilan, dan memulihkan Tanah Air dari ancaman seperti pandemi. Kita tidak boleh lengah dan harus pantang menyerah seperti para pahlawan kebanggaan kita.

Makna kemerdekaan yang patut dicontoh oleh para generasi muda. 

1.     Jangan Takut Coba Hal Baru

Hidup hanya sekali, mari kita jalani dengan semaksimal mungkin. Begitulah kira-kira prinsip hidup yang dipegang oleh para pejuang bangsa. Makna kemerdekaan yang harus selalu kita resapi adalah berani untuk mengambil keputusan sulit dan mencoba hal baru. Rasa takut untuk memulai dan mengambil risiko bila dibiarkan begitu saja akan melumpuhkan semangatmu. Kumpulkan keberanian saat kita yakin bahwa ini adalah hal yang positif bagi diri sendiri dan sekitar. 

2.     Saling Toleransi dengan Sesama

Sejak era penjajahan, masyarakat Indonesia merangkul satu sama lain terlepas dari perbedaan yang ada. Inilah makna kemerdekaan yang khas Indonesia, saling toleransi dengan sesama. Meski fisik kita berbeda, kita sama-sama mencintai Tanah Air dan meneriakkan semangat “Merdeka!” 

3.     Indonesia Bisa, Indonesia Hebat

Selama 78 tahun Indonesia merdeka, sayangnya masih banyak generasi muda dan terdahulu yang memandang sebelah mata potensi bangsanya sendiri. Padahal, Indonesia telah mencetak banyak prestasi.

4.     Selalu Berjuang Demi Hidup yang Lebih Baik

Makna kemerdekaan adalah bebas dari penindasan dan tekanan yang diberikan sang penjajah (orang lain).

Galery Kegiatan :

Lomba Kelereng (Siswa)


Lomba Makan Kerupuk (Siswa)



Lomb Karoke Guru


Lomba Masak Mie Kreatif Guru




Rabu, 14 Agustus 2024

Selamat Hari Pramuka 2024



      Setiap tanggal 14 Agustus Negara Indonesia memperingati Hari Pramuka Indonesia. Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) memiliki sejarah yang turut berkontribusi dalam perjalanan bangsa. Lahirnya Pramuka di Indonesia turut menyulut berdirinya pergerakan nasional. Peristiwa apa yang menyebabkan tanggal 14 Agustus dijadikan sebagai Hari Pramuka Indonesia?

Dikutip dari laman resmi Pramuka, sebelum menggema di Indonesia, pramuka telah berkembang terlebih dahulu di Inggris lewat pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

Powell diketahui memiliki banyak pengalaman yang berpengaruh pada kegiatan di dalam Pramuka seperti pengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika, keterampilan berlayar, berenang, berkemah dan masih banyak lainnya. Pengalaman itu ditulis Powell dalam sebuah buku berjudul 'Aids to Scouting'. Buku itu yang menjadi panduan bagi tentara muda Inggris untuk melakukan tugasnya. Kemudian pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih anggotanya berdasarkan pengalamannya. Pada 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan. Buku ini berjudul 'Scouting for Boy' dan kemudian menyebar dengan cepat di Inggris dan negara lain, termasuk Indonesia.

Pelopor gerakan kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders. Pada 1916, S.P Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di tanah air, tanpa campur tangan dari Belanda.

Organisasi itu diberi nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO) dan merupakan organisasi kepanduan yang pertama di tanah nusantara. Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia pada saat itu.

Pada masa penjajahan Jepang, organisasi kepanduan dan partai dilarang untuk beraktivitas. Barulah pada September 1945 sejumlah tokoh dari gerakan kepanduan Indonesia berkumpul untuk melakukan pertemuan di Yogyakarta. Dari hasil kongres pada 27-29 September 1945 terbentuk Pandu Rakyat Indonesia.

Kehadiran Gerakan Pramuka di Indonesia mendapat tempat penting di Indonesia bertolak pada ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960. Presiden Sukarno memberikan amanat kepada pimpinan pandu di Istana merdeka pada 9 Maret 1961. Amanat itu untuk lebih mengefektifkan kepanduan sebagai komponen penting dalam pembangunan bangsa.

Lambang Pramuka berupa Tunas Kelapa yang kita ketahui saat ini disahkan dalam Keppres Nomor 238 Tahun 1961. Kemudian pada 14 Agustus 1961, secara resmi Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat setelah Presiden Sukarno menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keppres Nomor 448 Tahun 1961.

Selasa, 13 Agustus 2024

Gerilya 2024


*GERILYA (Gebyar Rangkai Agustus Ceria) 2024 SDS Plus 2 Al-Muhajirin Purwakarta*

Kegiatan Gebyar Rangkaian Agustus Ceria (Gerilya) 2024 ini memiliki tujuan yaitu :

- Mengembangkan dimensi pelajar yang berlandaskan profil pelajar Pancasila


- Meningkatkan semangat nasionalisme


- Memfasilitasi penyaluran potensi, bakat dan minat santri


- Memupuk jiwa sportivitas dalam berlomba diantara santri


- Menumbuhkan rasa persatuan, kesatuan dan kekeluargaan


- Membangun 4 C (Creative, Collaborative, Communicative, Critical Thinking


- Semoga semua santri bisa mendapatkan ruh dari kegiatan Gerilya 2024 dengan tema Bangunlah jiwa raganya dengan Sportivitas tanpa batas.


Sholeh, cerdas, berintegritas

Chat Room

Kamu bisa chat bareng Admin di sini dengan Messenger,
Terima kasih.

Chat on Messenger